Selasa, 13 Desember 2016

imunologi



Antibodi
·      Antibodi adalah protein yang dihasilkan oleh sel B yang berperan dalam sistim imun
·      Peran Antibodi:
a. Netralisasi toksin dan virus
b. Aktivasi komplemen
c. Opsonisasi pada proses fagositosis

Konsep Antigen
·      Antigen: molekul yang dapat diikat oleh antibodi dan rerseptor lainnya.
·      Imunogen: molekul yang dapat menstimulasi Respons Imun baik humoral maupun selular
Imunogen adalah antigen, tidak semua antigen adalah imunogen.
·      Hapten: molekul bila berikatan dengan protein host akan memiliki sifat antigenik
Contoh hapten: obat antibiotik
·      Allergen: molekul berupa antigen yang dapat stimulasi reaksi Allergi
Contoh Allergen: Telur, debu, Ikan

Senin, 12 Desember 2016

Faktor faktor yang mempengaruhi imunogenitas Antigen

Faktor faktor yang mempengaruhi imunogenitas Antigen
a. Foreignness atau faktor keterasingan : substansi yang tidak pernah
kontak dengan sistem imun dari ketika embriogenesis
b. Faktor fisik dan kimia antigen
• Ukuran Molekul ( >10kD), tidak terlarut semakin imunogenik
• Komposisi kimia dan strukutur protein yang menyusun antigen
> semakin rumit struktur kimia, maka antigen tersebut dpt
tergolong imunogen yg poten
> Gugus as amino aromatik (tirosin), derajat imunogen >>
c. Cara pemaparan antigen : intravena, subcutan, perm tubuh, dsb
d. Degradibility : kemampuan dipecah2 oleh sistem imun
e. Sensitivitas metode yang digunakan untuk mengukur respons imun 
sensitivitas immunoassay
f. Faktor internal Host ; genetik, jenis kelamin, umur, Kondisi sistem
imun host
h. Dosis paparan antigen

imunologi



Imunologi adalah suatu cabang yang luas dari ilmu biomedis yang mencakup kajian mengenai semua aspek sistem imun (kekebalan) pada semua organisme.


Prinsip Utama Respon Imun
1. Sistem imun harus mampu mengeliminasi mikroba
dengan pertahanan awal melalui sistem imun innate/
non spesifik
2. Sistem imun innate memberikan sinyal ke sistem imun
adaptive / spesifik melalui mediator biologis (cth. Sitokin,
kemokin)
3. Sel pada sistem imun adaptive/ spesifik mengenali secara
spesifik Antigen (ikatan spesifik ligan dan reseptornya)
4. Pengenalan spesifik ini (ikatan Ag-Ab) bertujuan akhir
untuk eliminasi mikroba yang masuk
5. Sistem imun adaptive memiliki memori untuk merespon
terhadap pemaparan antigen primer/ terdahulu

ANTIGEN
• Imunogen :Bahan atau molekul  menginduksi aktivasi
komponen-komponen sistem imun dan mampu menimbulkan
respon imun
• Antigen : Substansi substansi yang dapat dikenali dan berikatan
secara spesifik oleh reseptor pada limfosit (Sel B dan Sel T) (Male
et al. 2006)
• Sel T  mengenali fragmen antigen pada permukaan sel yg
terinfeksi (antigen intraseluler)
• Sel B  mengenali molekul antigen yang utuh (terlarut/ antigen
ekstraseluler)

Klasifikasi Antigen
• Antigen dikelompokkan berdasarkan :
A. Klasifikasi berdasarkan asalnya :
1 Antigen eksogen : konfigurasi yang disajikan kepada
tubuh dari luar
cth : Mikroorganisme, pollen, obat, dsb
2. Antigen endogen : konfigurasi yang terdapat dalam
tubuh host atau individu  Hasil dari metabolisme
normal sel
cth : antigen pada permukaan eritrosit (gol darah)
3. Autoantigen : merupakan protein normal atau
kompleks protein (DNA/ RNA) yang dikenali oleh
sistem imun dari pasien yg menderita autoimun
disease

Sediaan hapusan darah




Sediaan hapusan darah

Pengertian:
Sediaan apus darah (sediaan apus darah tepi / preparat darah) adalah salah satu teknis pemeriksaan sel-sel darah menggunakan mikroskop. Pemeriksaan sediaan darah umumnya digunakan untuk membantu pemeriksaan kelainan darah dan juga infeksi parasit, seperti malaria. Sediaan hapusan darah penting untuk pemeriksaan keadaan trombosit, keadaan eritrosit dan keadaan lekosit.

Cara pembuatan :
Cara membuat sediaan hapusan darah dapat menggunakan kaca obyek dan menggunakan kaca penutup. Dalam kuliah ini hanya kita bahas cara yang pertama saja yaitu:
1. Sentuhlah setetes kecil darah (diameter maksimal 2 mm) kira-kira 2 cm dari tepi kaca obyek. Darah yang dipakai adalah darah kapiler, darah heparin atau darah EDTA.
2. Letakkan kaca obyek dengan darah di sebelah kanan
3. Dengan tangan kanan, letakkan kaca obyek lain di kiri tetes darah, lalu gerakkan ke kanan sampai menyentuh darah
4. Tunggu darah menyebar sampai ½ cm dari sudut kaca penggese
5. Geser kaca ke kiri dengan sudut 30-45o, jangan menekan ke bawah
6. Biarkan sediaan mengering di udara
7. Tulis nama klien dan tanggal pada bagian sediaan yang tebal 
 
    Pembuatan apusan darah dengan menggunakan kaca obyek 

Setelah hapusan darah selesai, dilanjutkan dengan pewarnaan dengan berbagai cara misalnya pewarnaan Wright dan Giemsa. Teknik pewarnaan tidak perlu dibahas dalam kuliah ini. Dengan pewarnaan maka keadaan sel-sel darah akan terlihat jelas di bawah mikroskop. 
  
HASIL PEWARNAAN GIEMSA